290819 | Kami dipertemukan kembali

Kota ini dipenuhi rutinitas manusia. Berbagai kalangan berada didalamnya. Seakan tak pernah mati pekerja...

Ia mempercepat langkahnya. Tepat didepanku. Semakin jauh dan jauh. Aku hanya mampu menggapai bayangan punggungnya. Entah apa yang dia sedang fikirkan. Aku hanya mampu menerka kalau ada kekesalan di raut wajahnya. Mata coklatnya seakan sedang berontak. Aku lebih memilih diam menahannya.

Udara malam Jakarta membuat tubuh ini semakin rapuh. Gemuruh angin malam itu memang cukup kencang. Bau tanahpun masih tercium ketika kami melewati loby kantor. Tepat jam 8.30 pekerjaan itu baru selesai. Argh.. rasanya otakku membeku. Seharian bekerja membuatku sangat ingin berteriak. Ini kali keduaku bekerja. Ditempat yang baru, dengan semua hal yang baru pula.

“Drap..drap..drap”, langkahnya terdengar cepat
“Aku mau isi Grab-Pay dulu”, ucapku sambil beralih ke ATM
“Iya, aku sekalian mau transfer juga”, Dia

Kami memang cukup akrab sejak duduk di bangku kuliah. Semua hal konyol masih selalu ku ingat. Hingga kini sekantor pula. Aku masih sangat hapal apa saja sifat buruknya. Tak jarang ia sering membuatku menarik nafas panjang. Jika di bangku kuliah dulu kami masih suka perang mulut, lain dengan sekarang. Iya, mungkin ini namanya perang dingin. Iya, ini perang modern.

Apartemen GP Plaza, kantor dan rumah ketigaku setelah rumah orang tua dan kos-kosan. Hampir sekitar 12 jam aku menghabiskan waktuku disana. Didepan layar computer yang dingin. Dipenuhi rasa jenuh dan seringnya dag-dig-dug. Iya, atasanku disini lumayan menguji mental. Dia seorang wanita, betapa aku sangat mengaguminya.

Tepat dihari ketiga bekerja, perusahaan mengajakku bergabung dalam acara Gathering Tahunan. Waktu itu tanggal 16 Agustus, hari rabu. Acaranya ke daerah Bogor, Rafting. Rasanya sangat gugup. Engkau bisa bayangkan bukan? Aku si anak baru dua hari bekerja. Paling yang baru ku kenal bisa terhitung jari. Hanya beberapa kawan se-divisiku ditambah orang-orang dari divisi HRD yang dulu mengujiku sebelum masuk.

Pengalaman kerjaku memang belum cukup banyak. Terbilang masih fresh graduate. Baju dan topi togapun rasanya baru bulan lalu ku kenakan. Argh.. momennya memang terasa sangat singkat. Masih sangat jelas dalam benakku waktu mereka mengumandankan gelar Sarjana Arsitektur dibelakang namaku.

Suci Artia Arselan, S. Ars.


Jakarta, 29-08-17
"Kami dipertemukan kembali"






Komentar