Kota ini dipenuhi rutinitas
manusia. Berbagai kalangan berada didalamnya. Seakan tak pernah mati pekerja...
Ia mempercepat langkahnya. Tepat
didepanku. Semakin jauh dan jauh. Aku hanya mampu menggapai bayangan
punggungnya. Entah apa yang dia sedang fikirkan. Aku hanya mampu menerka kalau
ada kekesalan di raut wajahnya. Mata coklatnya seakan sedang berontak. Aku
lebih memilih diam menahannya.
Udara malam Jakarta membuat tubuh
ini semakin rapuh. Gemuruh angin malam itu memang cukup kencang. Bau tanahpun
masih tercium ketika kami melewati loby kantor. Tepat jam 8.30 pekerjaan itu
baru selesai. Argh.. rasanya otakku membeku. Seharian bekerja membuatku sangat
ingin berteriak. Ini kali keduaku bekerja. Ditempat yang baru, dengan semua hal
yang baru pula.
“Drap..drap..drap”, langkahnya
terdengar cepat
“Aku mau isi Grab-Pay dulu”,
ucapku sambil beralih ke ATM
“Iya, aku sekalian mau transfer
juga”, Dia
Kami memang cukup akrab sejak
duduk di bangku kuliah. Semua hal konyol masih selalu ku ingat. Hingga kini
sekantor pula. Aku masih sangat hapal apa saja sifat buruknya. Tak jarang ia
sering membuatku menarik nafas panjang. Jika di bangku kuliah dulu kami masih
suka perang mulut, lain dengan sekarang. Iya, mungkin ini namanya perang
dingin. Iya, ini perang modern.
Apartemen GP Plaza, kantor dan
rumah ketigaku setelah rumah orang tua dan kos-kosan. Hampir sekitar 12 jam aku
menghabiskan waktuku disana. Didepan layar computer yang dingin. Dipenuhi rasa
jenuh dan seringnya dag-dig-dug. Iya, atasanku disini lumayan menguji mental. Dia
seorang wanita, betapa aku sangat mengaguminya.
Tepat dihari ketiga bekerja, perusahaan
mengajakku bergabung dalam acara Gathering Tahunan. Waktu itu tanggal 16
Agustus, hari rabu. Acaranya ke daerah Bogor, Rafting. Rasanya sangat gugup.
Engkau bisa bayangkan bukan? Aku si anak baru dua hari bekerja. Paling yang
baru ku kenal bisa terhitung jari. Hanya beberapa kawan se-divisiku ditambah
orang-orang dari divisi HRD yang dulu mengujiku sebelum masuk.
Pengalaman kerjaku memang belum
cukup banyak. Terbilang masih fresh
graduate. Baju dan topi togapun rasanya baru bulan lalu ku kenakan. Argh..
momennya memang terasa sangat singkat. Masih sangat jelas dalam benakku waktu
mereka mengumandankan gelar Sarjana Arsitektur dibelakang namaku.
Suci Artia Arselan, S. Ars.
Jakarta, 29-08-17
"Kami dipertemukan kembali"
Komentar
Posting Komentar