G. A. G. A. L


Senin 08-08-16

Tanggal yang cantik. Hati yang kosong. Hari ini dunia seakan pergi menjauhiku. Senin yang suram. Sepi.. keruh seperti enggan berlalu. Aku berusaha baik-baik saja. Aku mendermakan seseolah tidak ada apa-apa. Aku berharap luka ini akan mengering dengan sendirinya. Dengan tawaku. Berharap semua orang tidak akan ada yang tau. Berusaha kuat sekuat-kuatnya.

Aku benci dengan diriku sendiri. Diri ini yang begitu sombong ! nyatanya begitu lemah. Aku kacau tanpa kalian tau ! aku takut ! begitu menyedihkannya aku? Aku sadar kalau aku sudah gagal. Aku gagal mengalahkan egoku. Aku seperti kehilangan tanpa tau apa yang sudah hilang?

Jika menjadi dewasa itu sebuah keharusan, maka tolong dewasakanlah aku !

Menjadi dewasa itu sulit. Dimana semuanya harus terbiasa sendirian. Aku takut sungguh aku tak ingin menjadi dewasa !

Hari ini aku merasa semua orang mentertawakanku. Aku seperti burung yang tersesat disuatu masa, dimana tidak ku lihat lagi pohon-pohon yang rimbun tempatku berdiam. Mereka hilang.. menjauh.. padahal sebetulnya mungkin ada.

Terbang kesana-kemari. Mencari setitik bahagia dari siapapun. Tersenyum.. tertawa sejenak, membuatku lupa. Agar berhasil mengusir si sedih yang terus mengusik hati ini. Sedikitpun aku tak ingin menunjukannya kepada mereka. Apalagi menangis !

Aku harus mengulang kembali peliknya masa-masa studio. Bahkan ini lebih mengerikan dari sebelumnya. Aku tau, aku harus bisa cepat beradaptasi. Ditengah mereka yang acap kali berulah.. menggosip dll. Aku tidak yakin akan baik-baik saja. Apalagi sekarang mungkin aku akan lebih sendirian Oh… hidup mengerikan apa lagi yang harus aku lalui sekarang ?

Ditambah persoalan keluargaku. Rasanya aku seperti akan hancur. Uang SPP kemarin saja, mamah sudah hampir tak sanggup untuk membayarnya. Kalau nggak ada reza dan keluarganya, aku tidak tahu lagi bagaimana cerita selanjutnya. Mungkin aku bisa cuti setahun? Syukurlah tidak jadi. Aku bahkan selalu membayangkan kemungkinan terburuknya.

Sesakit apapun hidup ini, aku masih harus tetap menjalaninya kan?

Semoga angin kesedihan ini cepat berlalu. Karna aku hampir tidak sanggup lagi ! Tolong bantu aku, wahai kekuatan yang Maha Segala-galanya..

      
Mengenang peliknya lika-liku skripsi
Banjarbaru, Studio 50


Komentar