“Sederhanya
manusia. Ada kehidupan dan kematian. Hidup untuk mengemban tugas. Lahir, tumbuh
dan berkembang menjalankan peran. Ketika tugas telah usai, disitulah pada
akhirnya mereka harus kembali pulang (mati). Menyambut kelahiran dan mengikhlaskan
kematian.
Begitu
pula antara kebahagiaan dan kesedihan. Tugas untuk berbahagia sama porsinya
dengan bersedih. Antara sedih dan bahagia terdapat ujian untuk mendapat nilai
terpenting dalam menghadapi kehidupan, yakni kebesaran hati menerima dalam rasa
syukur. Bersyukur adalah sumber ketenangan. Hidup tidak tenang sama dengan
kematian imajiner”.
Komentar
Posting Komentar